Senin, 09 Oktober 2017

KIMIA MEDISINAL : ANALGETIK

ANALGETIK
     PENGERTIAN :
ΓΌ  Obat yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit

ΓΌ  Senyawa yang dalam proses terapeutik, meringankan atau   mengurangi rasa nyeri tanpa memiliki kerja anestesi umum 

Nyeri sebenarnya berfungsi sebagai tanda adanya penyakit atau kelainan dalam tubuh dan merupakan bagian dari proses penyembuhan (inflamasi). Nyeri perlu dihilangkan jika telah mengganggu aktifitas tubuh. 

Mekanisme terjadinya nyeri adalah sebagai berikut  :

Rangsangan(mekanik, termal atau Kimia) diterima oleh reseptor nyeri yang ada di hampir setiap jaringan tubuh,  Rangsangan ini di ubah kedalam bentuk impuls yang di hantarkan ke pusat nyeri di korteks otak. Setelah di proses dipusat nyeri, impuls di kembalikan ke perifer dalam bentuk persepsi nyeri (rasa nyeri yang kita alami).

PEMBAGIAN OBAT ANALGESIK:

Dibedakan dalam 2 kelompok berdasarkan potensi kerja dan mekanisme kerja
1.      Analgetik berkhasiat kuat
       - bekerja pada otak dan SSP
       - kelompok analgesik opiat

2.   Analgetik berkhasiat lemah
      - bekerja pada sistem saraf perifer
      - biasanya diserta sifat antipiretik, antiinflamasi dan  
        antireumatik
      - kelompok nonsteroid antiinflamasi

ANALGESIK KUAT
ANALGESIK LEMAH
1.      Opium
2.      Morfin
3.      Heroin
4.      Pethidin dan Metadon
5.      Tramadol
6.      Nefopam
1.      Derivat  Asam Salisilat : Asetosal
2.      Derivat P-Amino Fenol : Parasetamol
3.      Derivat Pirazolon : Antalgin
4.      Derivat Asam Fenamat : Asam Mefenamat
5.      Derivat Asam Propionat : Ibuprofen
6.      Derivat Oksikam


ANALGESIK OPIAT/ OPIUM / NARKOTIK

Merupakan kelompok obat yang memiliki sifat sebagai morfin/opium. Meskipun memperlihatkan berbagai efek farmakodinamik yang lain, golongan obat ini terutama digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri .

Analgetika narkotik dapat menekan fungsi SSP secara selektif. Mekanisme kerja analgesik dengan pengikatan obat dengan sisi reseptor khas pada sel dalam otak dan spinal cord. Struktur  yang memiliki peran penting dalam analgesik (dalam  morfin) :
§   Struktur bidang datar yang mengikat cincin aromatik obat melalui ikatan van der wall.
§   Tempat anionik yang berinteraksi dengan pusat muatan positif obat.
§   Lubang yang sesuai untuk –CH2-CH2- dari proyeksi cincin piperidin.

Contoh obat :
  Morfin, codein, etilmorfin, heterooksida, asetil morfin, dihidromorfin, normorfin.


Hubungan Struktur Aktifitas Turunan Morfin :
ΓΌ   eterifikasi dan esterifikasi gugus hidroksil fenol akan menurunkan aktivitas analgesik
ΓΌ   eterifikasi, esterifikasi, oksidasi atau penggantian gugus hidroksil alkohol dengan halogen atau hidrogen dapat meningkatkan aktivitas analgesik
ΓΌ   perubahan gugus hidroksil alkohol dari posisi 6 ke posisi 8 menurunkan aktivitas analgesik.
ΓΌ   pengubahan konfigurasi hidroksil pada C6 dapat meningkatkan aktivitas analgesik
ΓΌ   hidrogenasi ikatan rangkap c7-C8 dapat menghasilkan efek yang sama atau lebih tinggi
ΓΌ  substansi pada cincin aromatik akan mengurangi aktivitas analgesik
ΓΌ   pemecahan jembatan eter antara C4 dan C5 menurunkan aktivitas

ΓΌ   pembukaan cincin piperidin menyebabkan penurunan aktivitas 

ANALGETIK NON NARKOTIK
Analgetik non narkotik digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang ringan sampai moderat (analgetika ringan), juga sebagai antipiretik dan anti radang.
Mekanisme kerja :
§  analgesik dengan menghambat secara langsung dan selektif enzim pada SSP yang mengkatalisis prostaglandin yang mencegah sensitisasi reseptor rasa nyeri.
§  antipiretik dengan meningkatkan eliminasi panas
§  antiradang dengan menghambat biosintesis prostaglandin dan mekanisme lainnya.

Penggolongan Analgetik non Narkotik
a)       analgetik-antipiretik
        turunan anilin dan p-aminofenol (asetanilid, fanasetin)
        turunan 5-pirazolon (antipirin, metampiron, propifenazon)
b)       antiradang bukan steroid [NSAID]
        turunan salisilat (asam salisilat, salisilamida, asetosal)
        turunan 5-pirazolidindion (fenilbutazon, sulfinpirazon)
        turunan N-arilantranilat (asam mefenamat)
        turunan asam arilasetat (diklofenak, ibuprofen)
        turunan asam heteroarilasetat (asam tiaprofenat, fentiazak)
        turunan oksikam (piroksikam, tenoksikam)
                   ▪        turunan lain-lain (benzidamin, asam niflumat) 

Turunan Asam Salisilat

Hubungan  struktur aktivitas :
ΓΌ  senyawa anion salisilat aktif sebagai    antiradang, gugus karboksilat penting untuk aktivitas dan letak gugus hidroksil harus berdekatan dengannya.
ΓΌ  turunan halogen dapat meningkatkan aktivitas tetapi toksisitas lebih besar
ΓΌ  adanya gugus amino pada posisi 4 akan menghilangkan aktivitas
ΓΌ  pemasukkan gugus metil pada posisi 3 menyebabkan metabolisme (hidrolisis gugus asetil) menjadi lebih lambat.

ΓΌ  adanya gugus aril yang hidrofob pada posisi 5 dapat meningkatkan aktivitas.  

Farmakokinetika beberapa obat analgetik :
1.      Meperidin
*      Pada pemberian secara intramuskuler, meperidin diabsorbsi secara cepat dan komplit, dimana kadar puncak dalam plasma dicapai dalam waktu 20 – 60 menit. Bioavailabilitas  secara oral mencapai 45% - 75%. Meperidin 64% terikat pada protein plasma, dengan  lama kerja 2 – 4 jam dan waktu paruh eliminasinya adalah 3 – 4 jam. Rata – rata metabolisme meperidin adalah 17% per jam. Meperidin 80% dimetabolisir di hati melalui proses hidrolisis dan dimetilasi  menjadi normeperidin dan asam meperidinat. Setelah mengalami konjugasi akan dikeluarkan melalui ginjal. Sebanyak 5% - 10% meperidin diekskresi melalui ginjal tanpa mengalami perubahan, sedangkan kurang dari 10% diekskresi melalui sistem bilier.

2.      Heroin
*      Heroin diabsorpi dengan baik di subkutaneus.
*      Distribusi : heroin dengan cepat masuk kedalam darah dan menuju ke dalam jaringan. Konsentrasi heroin tinggi di paru-paru, hepar, ginjal dan limpa, sedangkan di dalam otot skelet konsentrasinya rendah. Konsentrasi di dalam otak relatif rendah dibandingkan organ lainnya akibat sawar darah otak. Heroin menembus sawar darah otak lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan golongan opioid lainnya. Metabolisme heroin didalam otak cepat mengalami hidrolisa menjadi monoasetilmorfin dan akhirnya menjadi morfin, kemudian mengalami konjugasi dengan asam glukuronik menajdi morfin 6-glukoronid yang berefek analgesik lebih kuat dibandingkan morfin sendiri. Akumulasi obat terjadi pada pasien gagal ginjal. Ekskresi Heroin /morfin terutama diekstresi melalui urine (ginjal). 90% diekskresikan dalam 24 jam pertama, meskipun masih dapat ditemukan dalam urine 48 jam heroin didalam tubuh diubah menjadi morfin dan diekskresikan sebagai morfin.

Pertanyaan : 
1.      Bagaimana pengaruh obat morfin terhadap kerjanya sebagai analgetik jika gugus hidroksi alcohol di Modifikasi (hilangkan) dari strukturnya ?
2.  Apa saja contoh mediator nyeri ?
3. Boleh gak digunakan kombinasi obat antara analgetik narkotik dengan analgetik non-narkotik?
4. Apakah  semua obat golongan analgetik kuat dapat digunakan untuk anak-anak dan lansia?
5. Apa perbedaan aktivitas dari morfin dan kodein jika ditinjau dari strukturnya?
6. Analgetik jenis apa yg bisa digunain untuk endometriosis
7. Bagaimana mengatasi nyeri tanpa meminum obat ?

mohon penjelasannya ya J

44 komentar:

  1. No. 2 Mediator nyeri atau yang disebut juga sebagai autakoid contohnya antara lain serotonin, histamine, bradikinin, leukotrien dan prostglandin2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya ingin menambahkan yaitu Mediator-mediator nyeri yang terpenting adalah histamin, serotonin, plasmakinin (antara lain bradikinin) dan prostaglandin, juga ionion kalium. Zat-zat tersebut dapat mengakibatkan reaksi-reaksi radang dan kejang-kejang dari jaringan otot yang selanjutnya mengaktifkan reseptor nyeri

      Hapus
    2. Saya setuju dg pendapat rela Mediator nyeri antara lain : histamin, serotonin, plasmakinin-plasmakinin, prostaglandin-prostaglandin, ion-ion kalium. Zat-zat ini merangsang reseptor- reseptor nyeri pada ujung saraf bebas di kulit, selaput lendir,dan jaringan, lalu dialirkan melalui saraf sensoris ke susunan syaraf pusat ( SSP ) melalui sumsum tulang belakang ke talamus dan ke pusat nyeri di otak besar ( rangsangan sebagai nyeri ).

      Hapus
  2. menurut pendapat saya jawaban no 7 yaitu cara mengaasi nyeri tanpa minum obat dapat dilakukan dengan memberi obat alami dari tumbuhan seperti kunyit, jahe, dan pepaya

    BalasHapus
  3. untuk jawaban nomor 4. menurut saya sebaiknya obat ini tidak diberikan pada anak-anak maupun remaja yang sedang terkena demam, gejala flu, maupun cacar air, karena obat ini dapat menimbulkan efek samping yang fatal bagi mereka. Seperti mereka akan mengalami syndrom reye, yaitu semcm penyakit langka dimana cara kerjanya dengan mempengaruhi cara kerja otak dan hati. Untuk lansia sebaiknya jangan sering menggunakan obat ini karena dapat menyebabkan diare.

    BalasHapus
  4. untuk jawaban nomor 1. Menurut saya modifikasi atau penghilangan gugus alcohol tidak akan menimbulkan penurunan efek analgetik dan pada kenyataannya malah menghasilkan efek berlawanan. Peningkatan aktivitas lebih disebabkan oleh sifat farmakodinamik dibandingkan dengan afinitasnya dengan reseptor analgesik. Dengan kata lain, lebih ditentukan oleh berapa banyak obat yang mencapai reseptor, bukan seberapa terikatnya dengan reseptor.
    Lebih jelasnya yaitu :
    Analog morfin menunjukkan kemampuan untuk mencapai reseptor lebih efisien dibandingkan dengan morfin itu sendiri. Hal ini disebabkan karena reseptor analgetik terletak di otak dan untuk mencapai otak, obat harus melewati sawar darah otak. Dalam rangka untuk mencapai otak, maka terlebih dahulu harus melewati barier ini. Mengingat barier tersebut adalah lemak maka senyawa yag bersifat polar akan kesulitan menembus membrane. Morfin memiliki tiga gugus polar (fenol, alcohol, dan amin) sedangkan analognya telah kehilangan gugus polar alcohol atau ditutupi dengan gugus alkil atau asil. Dengan demikian maka analog morfin akan lebih mudah masuk ke otak dan terakumulasi pada sisi reseptor dalam jumlah yang lebih besar sehingga aktivitas analgesiknya juga lebih besar.

    BalasHapus
  5. hai suci, saya akan membantu menjawab pertanyaan no. 6.obat obat OTC (obat bebas tanpa resep dokter) yang biasa digunakan untuk penghilang nyeri pada umumnya (analgesik) seperti aspirin, pct, ibu profen dapat digunakan sebagai pertolongan pertama sebelum ke dokter.
    sediaan OTC yang dapat di gunakan untuk mengatasi nyeri haid misalnya feminax (konimex)

    BalasHapus
  6. Disini saya akan menjawab pertanyaan no 7 yaitu bagaimana mengatasi nyeri tanpa meminum obat, disini saya akan mencontohkan misalnya untuk nyeri radang sendi. Hal yang harus dilakukan yaitu:
    1. Menurunkan Berat Badan
    Berat badan memiliki dampak yang besar terhadap beban yang dipikul oleh sendi sehingga apabila seseorang memiliki masalah berupa radang atau nyeri sendi maka tentu ini akan memperparah penyakit. Berat badan yang berlebih akan menjadi beban berat bagi sendi lutut, pinggul, dan kaki. Oleh sebab itu turunkanlah berat badan sampai mencapai berat badan ideal. Jika sukses menurunkan berat badan, maka akan meningkatkan mobilitas, mengurangi nyeri, dan mencegah kerusakan sendi lebih lanjut.
    2. Rajin Olah Raga Ada
    lebih banyak manfaat berolahraga dari sekedar menurunkan berat badan. Gerakan teratur membantu mempertahankan fleksibilitas dalam sendi untuk mengatasi kaku sendi. Namun harus berhati-hati, olahraga yang menahan beban badan seperti berjalan dan berlari justru dapat merusak sendi. Sebaliknya, cobalah melakukan olahraga low impact seperti aerobik, bersepeda atau berenang untuk melenturkan sendi tanpa menambah beban lebih lanjut.
    3. Menerapkan Terapi Dingin dan Hangat Perawatan sederhana dengan memanfaatkan suhu panas dan dingin dapat membantu mengatasi kekakuan dan nyeri sendi. Terapi panas untuk mengatasi kaku sendi, sedangkan terapi dingin untuk meringankan rasa nyeri. Terapi hangat bisa dilakukan dengan cara mengompress sendi dengan kain yang dibasahi dengan air hangat, atau dengan cara berendam mandi air hangat. Begitu pula sebaliknya, terapi dingin bisa dilakukan dengan kompres dingin pada sendi yang sakit, namun tidak dengan mandi air dingin.
    4. Coba Akupunktur Akupunktur merupakan pengobatan Cina kuno yang dilakukan dengan memasukkan jarum kecil ke titik-titik tertentu pada tubuh. Diperkirakan bahwa akupunktur memiliki kemampuan untuk mengurangi rasa sakit arthritis. Jika Anda ingin mencoba metode pengobatan ini, pastikan untuk menemukan seorang ahli akupunktur yang berpengalaman dengan referensi yang baik. menambah bumbu lezat ini pada makan yang hendak dikonsumsi.
    5. Pemijatan Memijat ringan sendi rematik dapat membantu mengurangi rasa sakit dan kekakuan, dan meningkatkan jangkauan gerak. Berkonsultasilah dengan ahli terapi fisik untuk belajar memijat diri sendiri, atau membuat janji dengan terapis pijat secara teratur. Ingat! hanya gunakan jasa terapis pijat yang berpengalaman dalam menangani arthritis.
    6. Suplemen Herbal Ada banyak jenis suplemen herbal di pasaran yang mengklaim bisa mengurangi nyeri sendi. Beberapa tumbuhan disebut-sebut bisa mengatasi nyeri arthritis termasuk Boswellia, bromelain, ginkgo, jelatang, dan sebagainya. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba suplemen baru untuk menghindari efek samping dan interaksi obat yang berbahaya.

    BalasHapus
  7. 2. Histamin, Serotonin, prostaglandin

    BalasHapus
  8. Suci, Untuk nomer 4 ya saya rasa bisa namun tergantung tingkat kebutuhan karena pada lansia terjadi penurunnya fungsi respirasi karena bertambahnya umur, maka kepekaan terhadap efek respirasi obat-obat golongan opioid (analgetika-narkotik) juga meningkat. Jika tidak sangat terpaksa dan indikasi pemakaian tidak terpenuhi, maka pemberian analgetika-narkotik pada usia lanjutnya hendaknya dihindari Antidepresansia.
    Contohnya Analgesik golongan narkotika Petidin dapat memproduksi metabolit aktif, sehingga obat ini juga perlu diberi dalam dosis lebih kecil pada lansia.

    BalasHapus
  9. Hai kak suci, saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 4, menurut saya obat analgetik kuat dapat si berikan kepada anak2 atau lansia,namun tergantung tingkat kebutuhan karena pada lansia terjadi penurunnya fungsi respirasi karena bertambahnya umur, maka kepekaan terhadap efek respirasi obat-obat golongan opioid (analgetika-narkotik) juga meningkat. Jika tidak sangat terpaksa dan indikasi pemakaian tidak terpenuhi, maka pemberian analgetika-narkotik pada usia lanjutnya hendaknya dihindari Antidepresansia. 
    Contohnya Analgesik golongan narkotika Petidin dapat memproduksi metabolit aktif, sehingga obat ini juga perlu diberi dalam dosis lebih kecil pada lansia.

    BalasHapus
  10. Saya akan menambahkan jawaban saya sebwlumnya, untuk masalah pernapasan mungkin terjadi pada pemberian an.narkotik untuk anak <2thn. anak-anak ini biasanya lebih sensitif dari pada orang dewasa terhadap analgesik narkotik. juga kegembiraan yang tidak biasa atau kegelisahan mungkin lebih terjadi pada anak anak yang menerima obat obatan ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar apa yang disampaikan lusi, untuk anak-anak jelas penggunaan analgesik narkotik harus di lakukan pengawasan oleh dokter dan tenaga medis, karena efek samping sedatif dan toksisitas pada anak-anak akan lebih kuat dibandingkan pada orang dewasa.

      Hapus
  11. Saya akan mencoba menjawab no 1, dengan menghilangkan gugus OH dari struktur morfin tidak menyebabkan penurunan daya analgesik malah meningkatkan daya analgesik, alasannya penghilangan gugus OH menyebabkan analog morfin bersifat lebih lipofilik, ketika kita meninjau target kerja dari morfin itu sendiri yaitu di otak, modifikasi penghilangan gugus OH sangat menguntungkan karena sebelum obat mencapai otak, obat melewati suatu barier yang merupakan lemak dan bersifat nonpolar. Sifat analog morfin menjadi nonpolar akibat hilangnya gugus OH dan meninjau prinsip like disolve like, kepolaran yang sama akan saling berikatan, oleh karena lipofilitas analog morfin tinggi sehingga mudah menembus barier, lebih efisien dan efektif kerjanya dibandingkan morfin itu sendiri, efek analgetik yang diberikan juga lebih cepat.engan menghilangkan gugus OH dari struktur morfin tidak menyebabkan penurunan daya analgesik malah meningkatkan daya analgesik, alasannya penghilangan gugus OH menyebabkan analog morfin bersifat lebih lipofilik, ketika kita meninjau target kerja dari morfin itu sendiri yaitu di otak, modifikasi penghilangan gugus OH sangat menguntungkan karena sebelum obat mencapai otak, obat melewati suatu barier yang merupakan lemak dan bersifat nonpolar. Sifat analog morfin menjadi nonpolar akibat hilangnya gugus OH dan meninjau prinsip like disolve like, kepolaran yang sama akan saling berikatan, oleh karena lipofilitas analog morfin tinggi sehingga mudah menembus barier, lebih efisien dan efektif kerjanya dibandingkan morfin itu sendiri, efek analgetik yang diberikan juga lebih cepat.

    BalasHapus
  12. Saya mencoba menjawab no 6, Salah satu cara mengatasi nyeri endometriosis adalah dengan mengonsumsi ibuprofen (golongan analgetik non narkotik juga NSAID) karena obat ini bekerja spesifik menghambat pelepasan prostaglandin alfa 2 (indikator nyeri di bagian uterus) sehingga dapat mencegah timbulnya nyeri akibat endometriosis.

    BalasHapus
  13. Saya juga mencoba menjawab no 7 y kk uci, Salah satu cara tradisional yang bisa digunakan untuk menghilangkan nyeri adalah mengonsumsi air kunyit yang didapatkan dari parutan kunyit yang diperas, disini kunyit biasa digunakan untuk mengatasi nyeri di daerah lambung, kunyit mengurangi produksi asam lambung serta melapisi mukosa dinding lambung dan bisa juga memulihkan luka-luka pada lambung. Semoga bermanfaat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah bagus nisha, selain efektif bahan seperti kunyit ini mudah ditemukan. namun sepertinya kurang efektif untuk penggunaan secara praktis dibandingkan obat-obat yang umum tersedia

      Hapus
  14. Saya mencoba menjawab no 2 Sepengetahuan saya, mediator nyeri antara lain histamin, serotonin, plasmakinin, prostaglandin, ion-ion kalium. Zat-zat ini merangsang reseptor- reseptor nyeri pada ujung saraf bebas di kulit, selaput lendir,dan jaringan, lalu dialirkan melalui saraf sensoris ke susunan syaraf pusat ( SSP ) melalui sumsum tulang belakang ke talamus dan ke pusat nyeri di otak besar sehingga menimbulkan efek nyeri.

    BalasHapus
  15. menurut saya jawaban no 5 tidak semua lansia dan anak-anak dapat meminum analgetik kuat, karena dikhawatirkan akan mengganggu sistem organ dari anak-anak dan lansia tersebut

    BalasHapus
    Balasan
    1. i am agree with u hes karena kondisi organ lansia sudah mebgalami defisiensi sehingga efek yg ditimbulkan akan berbeda pula

      Hapus
  16. saya mencoba menjawab pertanyaan nomor 2, berdasarkan asrtikel yang saya baca mediator nyeri antara lain histamin, serotonin, plasmakinin, prostaglandin, ion-ion kalium. Zat-zat ini merangsang reseptor- reseptor nyeri pada ujung saraf bebas di kulit, selaput lendir,dan jaringan, lalu dialirkan melalui saraf sensoris ke susunan syaraf pusat ( SSP ) melalui sumsum tulang belakang ke talamus dan ke pusat nyeri di otak besar sehingga menimbulkan efek nyeri.

    BalasHapus
  17. Saya akan membantu menjawab pertanyaan no 2, mediator nyeri yaitu histamin, serotonin, plasmakinin-plasmakinin, prostaglandin-prostaglandin dan ion-ion kalium

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya setuju dengan paparan risma, saya pernah baca bahwa Obat-obat AINS bekerja dengan cara menghambat sintesis prostaglandin. Prostaglandin sendiri adalah suatu senyawa dalam tubuh yang merupakan mediator nyeri dan radang/inflamasi. Ia terbentuk dari asam arakidonat pada sel-sel tubuh dengan bantuan enzim cyclooxygenase (COX). Dengan penghambatan pada enzim COX, maka prostaglandin tidak terbentuk, dan nyeri atau radang pun reda.

      Hapus
    2. Benar sekali. Kalo analgetik, senyawa yg dihambat itu pembentukan prostaglandin. Tapi bisa berefek pada pencernaan

      Hapus
    3. menambahkan bahwa mediotor nyeri juga ada bradikinin dan leukotrien.
      dimana leukotrien pembentukannya dari asam arachidonat dan dapat dihambat oleh zileutron

      Hapus
  18. hai suci pertanyaan no 6 menarik perhatian saya
    berikut adalah jawabannya

    Endometriosis adalah suatu kelainan di mana adanya jaringan rahim (endometrium) yang berada di luar dari rahim. Lokasi endometriosis tersering adalah pada organ-organ di dalam rongga panggul (pelvis), seperti indung telur (ovarium) dan lapisan yang melapisi rongga abdomen (peritoneum). Endometriosis dapat juga terjadi di saluran pencernaan (usus, misalnya), paru-paru, kulit, kelenjar getah bening, dan bahkan otak.

    Sampai saat ini belum ada pengobatan yang dapat menghilangkan dan menyembuhkan seluruh endometriosis. Pengobatan yang ada sekarang bertujuan untuk meringankan gejala dan mengurangi terjadinya komplikasi.

    Untuk meredakan gejala nyeri dapat digunakan obat-obat analgesik golongan anti inflamasi non-steroid (non-steroidal anti-inflammatory/NSAID), seperti asam mefenamat. Beberapa hal yang dapat dilakukan di rumah bila nyeri masih terasa, yaitu mandi dengan air hangat, atau kompres hangat pada daerah yang nyeri untuk mengendurkan otot-otot. Selain itu, olahraga yang teratur dapat membantu meringankan gejala yang timbul.

    BalasHapus
  19. 2. Mediator nyeri antara lain : histamin, serotonin, plasmakinin-plasmakinin, prostaglandin-prostaglandin, ion-ion kalium. Zat-zat ini merangsang reseptor- reseptor nyeri pada ujung saraf bebas di kulit, selaput lendir,dan jaringan, lalu dialirkan melalui saraf sensoris ke susunan syaraf pusat ( SSP ) melalui sumsum tulang belakang ke talamus dan ke pusat nyeri di otak besar ( rangsangan sebagai nyeri ).

    BalasHapus
  20. 1. Mekanisme terjadinya Inflamasi dapat dibagi menjadi 2 fase yaitu:
    1. Perubahan vaskular
    Respon vaskular pada tempat terjadinya cedera merupakan suatu yang mendasar untuk reaksi inflamasi akut. Perubahan ini meliputi perubahan aliran darah dan permeabilitas pembuluh darah. Perubahan aliran darah karena terjadi dilatasi arteri lokal sehingga terjadi pertambahan aliran darah (hypermia) yang disusul dengan perlambatan aliran darah. Akibatnya bagian tersebut menjadi merah dan panas. Sel darah putih akan berkumpul di sepanjang dinding pembuluh darah dengan cara menempel. Dinding pembuluh menjadi longgar susunannya sehingga memungkinkan sel darah putih keluar melalui dinding pembuluh. Sel darah putih bertindak sebagai sistem pertahanan untuk menghadapi serangan benda-benda asing.
    2. Pembentukan cairan inflamasi
    Peningkatan permeabilitas pembuluh darah disertai dengan keluarnya sel darah putih dan protein plasma ke dalam jaringan disebut eksudasi. Cairan inilah yang menjadi dasar terjadinya pembengkakan. Pembengkakan menyebabkan terjadinya tegangan dan tekanan pada sel syaraf sehingga menimbulkan rasa sakit (Mansjoer, 1999).

    BalasHapus
  21. saya akan menjawab pertanyaan no. 2 Mediator nyeri antara lain : histamin, serotonin, plasmakinin-plasmakinin, prostaglandin-prostaglandin, ion-ion kalium. Zat-zat ini merangsang reseptor- reseptor nyeri pada ujung saraf bebas di kulit, selaput lendir,dan jaringan, lalu dialirkan melalui saraf sensoris ke susunan syaraf pusat ( SSP ) melalui sumsum tulang belakang ke talamus dan ke pusat nyeri di otak besar ( rangsangan sebagai nyeri ).

    BalasHapus
  22. 3.
    dari beberapa artikel yang saya baca.
    boleh, contohnya tramadol dengan parasetamol.
    Kombinasi tetap tramadol/parasetamol sangat berharga dan menjadi suatu alat yang aman untuk manajemen nyeri pada hari operasi di rumah sakit, terutama sebagai upaya yang dilakukan untuk mengurangi waktu rawat inap. Hal ini secara tidak langsung mengurangi biaya perawatan di rumah sakit, sehingga pasien akan membayar biaya perawatan dengan lebih rendah. Efek samping yang ditimbulkan sama.

    BalasHapus
  23. hai suci saya akan membantu menjawab pertanyaan no 7, menurut saya untuk menghilangkan rasa nyeri tanpa meminum obat salah satu caranya adalah bedrest, dimana penderita nyeri melakukan istirahat total diatas tempat tidur dan tidak banyak melakukan aktivitas sampai nyeri itu hilang dan meminum air putih yang cukup.

    BalasHapus
  24. enurut pendapat saya jawaban no 7 yaitu cara mengaasi nyeri tanpa minum obat dapat dilakukan dengan memberi obat alami dari tumbuhan seperti kunyit, jahe, dan pepaya. selain itu penderita diharuskan istirahat total dan tidak banyak melakukan aktivitas sampai nyeri hilang dan harus banyak minum air putih

    BalasHapus
  25. nmr 7

    menurut saya untuk menghilangkan rasa nyeri tanpa meminum obat salah satu caranya adalah bedrest, dimana penderita nyeri melakukan istirahat total diatas tempat tidur dan tidak banyak melakukan aktivitas sampai nyeri itu hilang dan meminum air putih yang cukup.

    BalasHapus
  26. saya akan mencoba menjawab soal no. 2
    Mediator nyeri merupakan senyawa yang di lepaskan akibat adanya rangsangan mekanis (benturan benda tumpul) atau kimiawi, kalor atau lisrik yang menyebabkan rusaknya jaringan. Mediator nyeri antara lain :
    -bradikinin : membantu untuk memperbesar atau membuka pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan darah dan memungkinkan darah mengalir lebih lancar ke seluruh tubuh.
    -histamin: bertanggung jawab untuk kebanyakan reaksi alergi (bronchokonstriksi, pengembangan mukosa, pruritus) dan nyeri.
    -serotonin : sebagian besar sel otak dipengaruhi secara langsung atau tidak langsung oleh serotonin, pengaruhnya terhadap psikis seseorang.
    -leukotrien : berperan dalam proses terjadinya inflamasi dan penyakit-penyakit yang terkait sistem imun, pertumbuhan kanker dan penyakit kardiovaskuler.
    -Prostasiklin : menyebabkan meningkatnya potensial saraf, khususnya diserabut saraf Ad dan C di sumsum tulang belakang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju, tambahan sedikit Mediator nyeri antara lain : histamin, serotonin, plasmakinin-plasmakinin, prostaglandin-prostaglandin, ion-ion kalium. Zat-zat ini merangsang reseptor- reseptor nyeri pada ujung saraf bebas di kulit, selaput lendir,dan jaringan, lalu dialirkan melalui saraf sensoris ke susunan syaraf pusat ( SSP ) melalui sumsum tulang belakang ke talamus dan ke pusat nyeri di otak besar ( rangsangan sebagai nyeri ).

      Hapus
  27. Baiklah saya akan mejawab pertanyaan no 2. Adapun mediator nyeri yang saya ketahui yaitu histamin, prostaglandin-prostaglandin, ion-ion kalium, serotonin serta plasmakinin.dan kerja dari zat-zat ini merangsang reseptor-reseptor nyeri pada ujung saraf bebas diulit dan bagian tertentu lainnya yan akhirnya dilairkan ke SSP menuju talamus dan ke pusat nyeri diotak besar.

    BalasHapus
  28. Saya akan menanggapi prtanyaan no 3, boleh saja jika itu mmg resep dri dokter ya suci.. Dan jk mmg nyeri sudah sampai level sangat nyeri, namun jarang krn biasanya disesuaikan utk nyeri ringan sampai sedang mnggunakan analgetik non narkotik, utk yg nyeri berat baru analgetik narkotik. Shg kombinasi tdak trlalu siperlukan...

    BalasHapus
  29. Suci, Untuk nomer 4 ya saya rasa bisa namun tergantung tingkat kebutuhan karena pada lansia terjadi penurunnya fungsi respirasi karena bertambahnya umur, maka kepekaan terhadap efek respirasi obat-obat golongan opioid (analgetika-narkotik) juga meningkat. Jika tidak sangat terpaksa dan indikasi pemakaian tidak terpenuhi, maka pemberian analgetika-narkotik pada usia lanjutnya hendaknya dihindari Antidepresansia.
    Contohnya Analgesik golongan narkotika Petidin dapat memproduksi metabolit aktif, sehingga obat ini juga perlu diberi dalam dosis lebih kecil pada lansia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jawaban no 7
      menurut saya dgn meminum obat minuman herbal atau dg minum air putih yg banyak dan bisa jg dg istrhat yg cukup

      Hapus
    2. Saya stuju, tentunya i
      stirahat dan menghindari dari faktor resiko itu sendiri

      Hapus
  30. Sebuah studi yang telah dilakukan dan diterbitkan pada tahun 2011 oleh Canadian Medical Association Journal mengatakan bahwa wanita yang mengkonsumsi obat jenis dan dosis nonaspirin Anti-Inflamasi nonsteroid di awal kehamilannya memiliki risiko 2,4 kali lebih besar mengalami keguguran

    BalasHapus
  31. Sya ingin coba jawab nomor 2.Inflamasi adalah reaksi kompleks terhadap agen/bahan yang merugikan misalnya mikroba dan sel yang rusak (biasanya nekrosis), yang berupa respon vaskuler, migrasi dan aktivasi leukosit serta reaksi sitemik, dapat di sebabkan oleh nekrosis, trauma, benda asing dll

    BalasHapus
  32. Saya akan menanggapi prtanyaan no 3, boleh saja jika itu mmg resep dri dokter ya suci.. Dan jk mmg nyeri sudah sampai level sangat nyeri, namun jarang krn biasanya disesuaikan utk nyeri ringan sampai sedang mnggunakan analgetik non narkotik, utk yg nyeri berat baru analgetik narkotik. Shg kombinasi tdak trlalu siperlukan...

    BalasHapus
  33. No. 2 reseptor nyeri contohnya antara lain serotonin, histamine, bradikinin, leukotrien dan prostglandin2

    BalasHapus

Pojok Belajar

"KIMIA MEDISINAL ?"

“Kolaborasi Kimia & Medis gitu maksudnya?” “Kimia biasanya reaksi-reaksi gitu,nah hubungannya dengan medis apaan?” “Merancang o...